Assalamu’alaikum Wr Wb
Hey Sahabat Mentoring, apa kabarnya hari ini ?? pasti “Alhamdulillah sehat luar biasa Allahu’akbar” hehehehe . Gagaimana aktivitas hari ini, pasti sangat disibukan dengan berbagai macam tugas tugas dari dosen kan, walaupun disibukan dengan berbagai aktivisat, jangan lupa sholat 5 waktu, sholat sunah, tilawah, dan juga jangan lupa berangkat mentoring yaaa.
Mentoring?? Apa sih mentoring?? Pasti istilah ini tidak asing lagi didengar di telinga kita kan, Mentoring atau Tutorial dan sejenisnya, merupakan satuan dakwah dan aktivitas kelompok terkecil dari agenda dakwah islam. Mentoring dibagi kedalam kelompok kelompok, dibimbing oleh satu mentor, dengan bermacam kegiatanyaitu diskusi, pemberian materi, tilawah, kolom curhat, dan shearing pengalaman dari mentor ataupun dari anggota kelompok tersebut.
Kita sebagai mahasiswa ataupun pelajar yang muslim dituntut tidak hanya mempelajari ilmu duniawi saja, melaikan harus diimbangi dengan mempelajari ilmu akhirat.
Ilmu sebagai sesuatu yang amat sangat penting, karena merupakan kunci untuk mencapai kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat.
مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِاْلعِلْمِ وَ مَنْ أَرَادَ ْالآخِرَةِ فَعَلَيْهِ بِاْلعِلْمِ وَ مَنْ أَرَادَ هُمَا فَعَلَيْهِ بِاْلعِلْمِ (رواه الطبراني)
Artinya,”Barangsiapa yang menginginkan kehidupan dunia, mak ia harus memiliki ilmu, dan barang siapa yang menginginkan kehidupan akhirat maka itupun harus dengan ilmu, dan barang siapa yang menginginkan keduanya maka itupun harus dengan ilmu.”(HR. Thabrani)
Ilmu akhirat ini yaitu mempelajari agama islam, hal ini sudah di berikan di mata kuliah PAI (Pendidikan Agama Islam), namun belajar melalui PAI saja itu belum cikup, karena sekitar 60an orang diajar hanya oleh 1 dosen, itu amat tidak efektif, untuk itu maka kegiatan mentoring ini sangat menunjang kekurangan tersebut.
Untuk terwujudnya kegiatan mentoring yang produktif perlu adanya kerjasama yang solit antara kedua belah pihak, yaitu sang mentor dan anggotanya. Untuk menjadi seorang mentor itu tidahlah mudah, seorang mentor diseleksi dari beribu mahasiswa, yang terpilih adalah mahasiswa atau orang orang yang memiliki dasar agama yang kuat. Dengan diadakanya seleksi yang ketat ini, maka akan terpilih mentor mentor yang berkualitas, yang diharapkan akan membuat kegiatan mentoring ini menjadi kegiatan mentoring yang produktif. Selain mentor yang bemutu, partisipasi dari anggota mentoring adalah hal yang menentukan berlangsungnya kegiatan ini, jika angotanya malas malasan, jarang berangkat, kegiatan ini tidak akan berjalan, dan sebaliknya jika anggotanya aktif, rajin berangkat, maka akan terwujud kegiatan mentoring yang produktif, kata produktif berarti adanya manfaat yang didapat dari kegiatan mentoring tersebut, manfaat di dunia dan manfaat di akhirat.
Untuk menarik minat para anggota mentoring agar tertarik dan rajin berangkat, kegiatan mentoring harus dikemas menarik dan tidak monoton, sehingga anggota mentoring tidak jenuh dengan acara mentoring yang begitu begitu saja. Cara agar mentoring tersebut menarik antara lain, mentor memberikan materi tidak hanya seputar kehidupan agama saja tetapi materi lain yang berbeda, misalnya berbagi pengalaman yang menarik atau berbagi tips tips agar menjadi mahasiswa yang berprestadi tetapi tidak meninggalkan kewajibanya, ataupun tips tips lain yang bermanfaat dan tidak melenceng dari agama. Mencari tempat mentoring yang tidak biasa, maksudnya mentoring tidak hanya dilakukan masjid saja melainkan di empat yang lain, misalnya di tempat penyetan, tempat makan lesehan, sambil makan kita juga sambil mentoring, sehingga timbul suasana baru yang menarik bagi anggota mentoring dan kegiatan ini menjadi kegiatan mentoringyang produktif dan tidak membosankan.
Dengan kegiatan mentoring yang produktif ini, diharapkan terciptanya ikhwan, akhwat dan generasi penerus bangsa yang memiliki 10 kriteria berikut :
1. Salimul Aqidah (Aqidah yang bersih)
2. Shohihul Ibadah (Ibadah yang benar)
3. Matinul Khuluq (Akhlak yang kokoh)
4. Qadirun Alal Kasbi (Memiliki usaha sendiri atau mandiri)
5. Mustaqaful Fikr (Intelek dalam berfikir)
6. Qowwiyul Jism (Jasad yang kuat)
7. Mujahid Linafsihi (Berjuang melawan hawa nafsu)
8. Munazham Fi Syu'nihi (Teratur dalam suatu urusan)
9. Haritsun ‘Ala Waqtihi (Pandai menjaga waktu)
10. Nafi'un Lighairihi (Bermanfaat bagi orang lain)
Dengan 10 kriteria tersebut, maka akan lahirlah generasi penerus yang bermutu dan berguna bagi bangsa, negara, dan Islam.
So, jangan ngaku KEREN kalau belum punya 10 kriteria tersebut, dan jangan ngaku KEREN kalau belum MENTORING.
Insyaallah bermanfaat.
Wassalamu;alaikum Wr Wb
0 komentar:
Posting Komentar